Biasanya seseorang masih bisa terlihat tetap tangguh saat permasalahan pekerjaan menghampirinya, walau mungkin perasaan pesimisnya mendesak untuk segera menyerah pada keadaan. Namun, dengan segala pemahaman yang baik, dia tetap bertahan dan malah mencari jalan keluar agar permasalahan pekerjaannya selesai.
Biasanya seseorang masih bisa terlihat tetap tegar ketika perkara keluarga menyapanya, meski terkadang terlalu mencabik dan menorehkan luka yang begitu dalam. Namun, dengan semua pengalaman yang bijaksana, dia tetap optimis untuk merampungkan perkara keluarga itu. Hal ini seolah menjadi sebuah kontradiksi yang butuh banyak energi untuk dipikirkan, mengingat tak ada lagi kekuatan yang tersisa, habis sudah pandangan rasional, bahkan menghilangnya pemahaman yang baik bila seseorang tercemplung dalam kecamuknya perasaan. Sampai-sampai, bila dibiarkan berlarut-larut akan mengikis semangat untuk bekerja, semangat untuk berprestasi, bahkan naudzubillah malah kehilangan semangat hidup. Maka, inilah yang sering terjadi dikalangan pemuda kita. Tersangkut arus percintaan telah membuat mereka lupa akan fitrah dari cinta itu sendiri.
[read more..]