6 Mitos Yang Salah Tentang Penerbangan



Bagi sebagian orang, mematikan ponsel, menegakkan sandaran kursi dan membuka jendela saat berada di pesawat sangat penting demi keamanan penerbangan. Tapi apa benar demi keselamatan, atau hanya sekadar mitos?

Ada banyak anggapan yang berkembang tentang keselamatan penerbangan. Mulai dari keharusan menegakkan sandaran kursi, hingga larangan menyalakan ponsel selama penerbangan.

6 Mitos Yang Salah Tentang Penerbangan [ www.BlogApaAja.com ]

Tapi apakah benar semua anggapan itu semua? berikut adalah 6 mitos yang salah tentang penerbangan:

1. Kenapa pramugari bersikap seperti robot





Mitos: Pramugari berbicara dan bersikap seperti robot

Fakta: Pramugari butuh didengar dan butuh kerjasama Anda

Pramugari sering kali berjalan dengan tegap di selasar pesawat. Mereka juga sering memberikan pengumuman dengan nada tegas. Tak sedikit yang menganggap sikap ini mirip seperti robot.

Tapi ternyata, di balik sikap kaku pramugari, semua demi perhatian penumpang. Ia maju ke barisan depan dan kembali ke belakang untuk memastikan penumpang telah duduk dengan baik di kursi masing-masing. Selain itu, di balik nada tegas yang dikeluarkan, ternyata tersimpan tujuan agar ucapan mereka didengar dengan baik oleh penumpang.

2. Kenapa penumpang harus membuka jendela dan menegakkan sandaran kursi





Mitos: Jendela dibuka agar kondisi saat pertama kali ditinggalkan penumpang tetap sama ketika penumpang masuk pesawat.

Fakta: Ini adalah salah satu fitur keamanan. Menaikkan jendela membuat penumpang lebih waspada dengan potensi bahaya di sekitar.

Mengenai masalah ini, Manager Komunikasi Cathay Pacific menjelaskan, "Kami meminta semua penumpang untuk membuka jendela sebelum mendarat, jadi penumpang dan awak kabin bisa sama-sama mengamati jika ada hal-hal yang keanehan di luar pesawat."

Sedangkan keharusan menegakkan sandaran kursi dimaksudkan untuk menghindari kepala Anda terbentur kursi di depan. Hal ini juga memudahkan penumpang di belakang bangku Anda untuk bergerak.

3. Kenapa kita mudah sakit setelah naik pesawat





Mitos: Sirkulasi udara di dalam pesawat menyebabkan sakit

Fakta: Sirkulasi udara di dalam pesawat sudah sangat bersih, penumpang yang sakit bukan karena udara di dalam pesawat, tetapi karena benda yang Anda sentuh di dalam pesawat.

Melihat apa yang terjadi di pesawat Boeing, udara di dalam kabin diganti oleh tekanan udara yang berada di luar pesawat. Udara ini juga melalui penyaringan yang menghilangkan 99,97% patogen, seperti bakteri dan virus.

Lalu kenapa beberapa penumpang sakit setelah naik pesawat? Benda-benda di dalam pesawat seperti meja, bantal, tempat duduk dan toilet lah jawabannya. Benda ini rutin disentuh penumpang baik yang sehat maupun yang sakit. Nah, bakteri penyebab penyakit berpindah setelah benda yang disentuh penumpang sakit, disentuh oleh penumpang sehat.

4. Kenapa makanan di pesawat tidak enak





Mitos: Makanan di pesawat tidak lezat karena murah dan tidak fresh alias dihangatkan.

Fakta: Makanan di pesawat sebenarnya memiliki rasa yang cukup enak. Hanya saja, suara mesin di pesawat yang mengalihkan perhatian dan berpengaruh pada aktivitas makan.

Mungkin Anda agak aneh membaca kenyataan itu, tapi University of Manchester mengeluarkan artikel penelitian tentang "Pengaruh kebisingan dengan rasa makanan" dan telah diterbitkan oleh BBC.

Berdasarkan penelitian, diketahui kalau suara yang terlalu keras dan berisik bisa menarik perhatian seseorang, dan berakibat pada menurunnya rasa asin dan manis pada makanan.

5. Kenapa menunduk saat keadaan darurat?





Mitos: Penumpang diharuskan menunduk dalam keadaan darurat agar terasa aman dan memiliki kesempatan untuk hidup. Selain itu, menunduk dan mendekatkan diri ke kursi depan berguna untuk menjaga agar gigi penumpang tidak rusak, jadi jika terjadi kecelakaan bisa diidentifikasi menggunakan gigi.

Fakta: Otoritas Keamanan Sipil Pemerintah Australia mengklarifikasi anggapan di atas. Menurut mereka "Telah terbukti kalau penumpang yang melakukan posisi merapat ke kursi depan akan mengalami cedera yang lebih ringan,"

Selain itu, dengan merapatkan tubuh dan menunduk bisa mengurangi dampak sekunder, seperti berkurangnya benturan pada kepala jika terjadi kecelakaan.

6. Kenapa harus mematikan ponsel?





Mitos: Sinyal ponsel bisa menganggu alat elektronik pesawat.

Fakta: Maskapai hanya mengikuti pedoman penerbangan yang membatasi penggunakan perangkat elektronik pribadi.

Sebenarnya maskapai penerbangan tidak benar-benar yakin 100 persen kalau penggunaan alat elektronik pribadi bisa menganggu sistem pesawat. Namun, Federal Aviation Administration (FAA), otoritas penerbangan di AS melarang penggunaan alat eletktronik di dalam pesawat, kecuali ada bukti yang menyatakan penggunakan itu tidak menganggu sistem.

Follow On Twitter